Pages

Sabtu, 17 Maret 2012

Mengukur Tekanan Darah

A.Topik : Mengukur Tekanan Darah

B.Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
•Mengukur tekanan arteri dan tekanan vena secara tidak langsung
•Meneliti berbagai faktor yang mempengaruhi tekanan darah, dan perbedaan besar antara tekanan arteri dan tekanan vena

C.Dasar Teori
Tekanan darah didefinisikan sebagai tekanan darah yang mendesak suatu unit area dinding pembuluh darah, dan ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung secara ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran darah secara ritmik juga mengalir ke dalam arteri, menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap denyutan.Jadi pada arteri akan terjadi dua macam tekanan darah, yaitu tekanan sistol dan tekanan diastol.Tekanan sistol adalah tekanan darah di dalam arteri pada puncak penyemprotan ventrikular, sedangkan tekanan diastol merefleksikan tekanan darah selama relaksasi ventrikular. Tekanan darah dinyatakan dalam mmHg, dengan tekanan sistolik dinyatakan pertama, dan tekanan distolik yang kedua. Tekanan darah 120/80 mmHg, diartikan bahwa tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg. Tekanan darah normal bervariasi dari satu orang ke orang lain.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer yang dibaca dengan metode auskulatori. Alat ini terdiri dari suatu mancet yang dibebatkan pada lengan atas dan dipompa ke tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan sistolik untuk menutup sirkulasi ke lengan bawah. Tekanan mancet secara bertahap dikurangi, pengukur mendengarkan dengan suatu stetoskop untuk suara khas yang disebut ”suara Koratkoff”, yang menunjukkan pembukaan kembali aliran darah ke lengan bawah. Tekanan yang ditunjukkan bersamaan dengan terdengarnya suara denyutan lemah pertama, dicatat sebagai tekanan sistole. Apabila tekanan mancet terus dikurangi, maka aliran darah menjadi lebih lancar dan suara menjadi lebih keras. Kalau tekanan mancet terus dikurangi sampai di bawah tekanan diastolik, maka arteri tidak lagi tertekan, dan darah akan mengalir bebas tanpa hambatan.Tekanan yang ditunjukkan bersamaan dengan saat hilangnya suara karatkoff, dicatat sebagai tekanan diastolik.

D.Alat dan Bahan
•Stetoskop
•Sphygmomanometer
•Alkohol 70%
•kapas
E.Cara Kerja
1.Mengukur Tekanan Arteri
Mengerjakan secara berpasangan

Ujung stetoskop untuk telinga dibersikan dengan alkhohol 70%

Subyek dengan posisi yang enak dengan satu lengan ditumpangkan diatas meja

Mancet dibebat pada lengan atas subyek persis diatas siku, dengan bagian untuk dipompa berada di tengah-tengah permukaan lengan

Meraba titik denyut nadi bronchial, kemudian meletakan diaphragma stetoskop diatas titik denyut nadi tersebut, dan memasang stetoskop pada telinga

Memompa manset sampai tekanannya mencapai kurang lebih 160 mmHg, kemudian secara prlahan-lahan menurunkan tekanan dengan ,embuka katup pembebas tekanan, sambil mengamati ukuran tekanan, sambil mendengarkan hati-hati suara denyutan halus pertama yan muncul. Tekanan dimana terdengar suara halus pertama ini dikenal sebgai tekanan sistol, suara berikutnya lebih keras

Menurunkan tekanan pada manset sambil tetap mendengarkan suara denyyutan. Bila suara denyutan menghilang, mencatat pada tekanan beberapa mmHg saat suara terakhir terdengar. Tekanan ini menunjukan tekanan diastole.

Mengulangi pengukuran seperti diatas sampai tiga kali

Mencatat hasilnya

Menghitung tekanan denyutan pada setiap penguran tekanan diastole yang merupakan selisih tekanan systole dengan tekanan diastole, tekanan denyutan ini menunjukan jumlah darah yang di tekan keluar jantung siklus jantung.


2. Memperkirakan tekanan vena
Meminta subyek berdiri dekat papan tulis, dengan sisi tubuh sebelah kanan menghadap ke papan tulis, lengan tergantung pada sisi tubuh. Menandai pada papan perkiraan ketinggian atrium kanan.

Meminta subyek dengan pelan-pelan menaikan dan menurunkan lengan kanannya, dan mengamati vena superficial pada bagian dorsal lengan tersebut. Vena akan muncul dan menghilang selama subyek menurukan dan menaikan lengannya.

Ulangi sampai menemukan ketinggian yang tepat, saat menghilangnya vena beri tanda pada papan tulis.

Mengukur dalam mm jarak vertical antara ketinggian artrium kanan dengan menghilangnya vena, misalnya x mm.

Tekanan vena (Pv) dalam mmHg dapat menghitung dengan rumus sebagai berikut:
Pv = 1,056 × x
13,6
Keterangan:
1,056 = gaya barat khusus darah
13,6 =gaya berat khusus Hg
Tekanan normal vena bervariasi antara 30-90 mmHg; Tekanan vena pada tangan antara 30-40 mmHg

1 komentar: